A. Edmund
Husserl
·
Biografi Husserl
Edmund Husserl (1859-1938) lahir dikota kecil
proznitz daerah Moravia yang waktu itu dibawah kekaisaran Australia-Hongaria
dan sejak Perang Dunia 1 masuk wilayah Cekoslowakia. Husserl berasal dari
golongan yahudi menengah dan pada usia 27 tahun masuk protestan karena pengaruh
temannya yakni G.Alberch. Husserl belajar filsafat, matematika, dan astronomi
di Universitas Leipzig, Berlin, dan Wina. Minat Husserl pada filsafat
tumbuh ketika ia mengikuti kuliah Franz
Brentano pada tahun 1884-1886 saat itu, Franz Bretano merupakan filusuf yang
paling berpengaruh diuniversitas tempat Husserl belajar. Husserl meraih gelar
doctor filsafat disertai dengan filsafat matematik. Husserl kemudian menjadi
guru privat di universitas Halle dari tahun 1887-1901.
·
Fenomenologi
Husserl
Dalam
fenomenologi Husserl, ada beberapa istilah yang perlu difahami. Diantara
istilah tersebut seperti epoche, reduksi, intenasionalitas, dan lebenswelt.
a. Epoche
adalah ketika seorang peneliti mampu membebaskan dirinya dari praduga-praduga
atau penilaian-penilaian yang yang masih bersifat pengandaian. Praduga-praduga
atau penilaian-penilain tersebut dapat berbentuk keyakinan-keyakinan, stigma-
stigma atau teori-teori berfikir yang sudah menjadi kebiasaan. Hal-hal semacam
itu oleh Husserl mesti mesti disimpan atau diletakkan didalam tanda kurung [ (
) ]. Maksud disimpan atau diletakkan dalam tanda kurung bukanlah berarti
menafikkan atau menyingkirkan hal-hal yang terdapat dalam tanda kurung tersebut
melainkan menunda atau mengosongkan diri dari praduga-praduga, dengan kata
lain,tampa memberi keterangan benar salah terlebih dahulu kepada fenomena yang
muncul atau nampak. Hal inilah yang dimaksud dengan epoche atau penundaan.
Tujuan dari epoche ini ialah agar keterangan yang tampak dalam fenomena
tersebut benar-benar asli, atau tidak telebih dahulu dicampur atau disusupi
oleh praduga atau penilaian yang masih bersifat dugaan (presuposisi).
b. Reduksi
menurut Husserl ada 3 reduksi yang dapat digunakan, ketiga reduksi tersebut
ialah : (1) reduksi fenomenologis, (2) reduksi eidetis, (3) Reduksi
trasendental.
c. Intensionalitas
menurut Husserl kesadaran selalu merupakan kesadaran akan sesuatu. Dengan kata
lain, kesadaran selalu terarah pada objek. Kesadaran yang selalu terarah pada
suatu objek itulah yang disebut dengan intensionalitas. Istilah intensionalitas
sendiri berasal dari bahasa latin yakni intendere
yang mengandung arti “mengarah kepada” atau “ keterarahan” . Untuk memahami
maksuddari intensionalitas menurut Husserl ini, kita perlu memahami 2 istilah
yang diperkenalkan oleh Husserl yang diambil dari dari bahasa yunani yaitu neosis dan neoma. Neosis berarti tindakan kesadaran. Adapun neoma berarti objek kesadaran. Adapun
suatu objek kesadaran dapat berbentuk fisikal maupun mental. Ada aspek yang
penting dalam intensionalitas Husserl yakni “konstitusi” yaitu aktivitas kesadaran menuju suatu
penampakan fenomena dalam kesadaran.
d. Lebenswelt
adalah sebuah dunia yang dihayati itu bukanlah mengacu pada “dunia nyata” yang
sudah dikatagorikan oeh kategori-kategori filosofis atau ilmiah seperti yang
terdapat pada pandangan idealisme maupun realisme. Lebenswelt lebih mengacu
kepada dunia yang belum ditafsirkan atau dikategorikan baik oleh ilmu
pengetahuan (ilmiah) maupun filsafat.
B. Martin
Heidegger
·
Fenomenologi
Martin Heidegger
a. Fenomenologi
Sebagai Analisis Eksistensial
Heidegger menyebut
fenomenologinya sebagai “Fenomenologi Hermeneutika” atau disebut juga “analisis
eksistensial”. Menurut Heidegger realitas yang sebenarnya adalah dimana
pengetahuan bersifat praktis bukan “teoritis”. Heidegger juga mengisyaratkan
bahwa berada dalam dunia bagi manusia tidak sama dengan benda-benda.
b. Tujuan
Fenomenologi Heidegger
Tujuan dari
fenomenologi Heidegger ialah sangat penting untuk mengetahui problem apa saja
yang diangkat oleh Heidegger sendiri. Problem yang diangkat oleh Heidegger
adalah “lupa akan makna”. Lupa akan makna ada yang secara teoritis dan ada yang
secara praktis. Jadi dapat difahami bahwa tujuan dari fenomenologi Heidegger
ialah mengembangkan suatu metode khusus untuk mengajukan dan menjawab
pertanyaan tentang “makna ada” yang telah dilupakan oleh orang tersebut.
C. Mearleau
Ponty
·
Fenomenologi
Mearleau Ponty
a. Penolakan
atas dualisme
Berbicara tentang
fenomenologi Ponty, salah satu hal utama dalam fenomenologi Ponty ialah menolak
pandangan dualisme. Bagi Ponty jiwa (kesadaran) dan tubuh adalah kesatuan yang
utuh. Jika salah satu cirri dari filsafat barat yang berkembang mulai dari
plato hingga memuncaknya descrates adalah dualisme maka Ponty menolak pandangan
dualisme tersebut.
b. Persepsi
Pengertian persepsi
dalam fenomenologi Ponty berbeda dengan pengertian persepsi misalnya dalam
pandangan empirisme. Dalam pandangan empirisme umpamanya, presepsi diartikan
sebagai kumpulan-kumpulan data yang diterima melalui pengindraan atau
daripengalaman. Adapun dalam pengertian fenomenologi Ponty, persepsi ini
diartikan sebagai suatu intensi dari seluruh adanya kita, yaitu cara mengada
yang terletak dalam dunia pra-objektif yang disebut berada didalam dunia. Dari
sini dapat kita fahami bahwa persepsi juga menunjukkan bahwa manusia itu
mendunia. Terkait dengan memahami persepsi sebagai intensi dari seluruh cara
mengada kita didunia ini, tubuh manusia dapat pula difahami sebgai
“tubuh-subjek”. “ tubuh-subjek” ini difahami berbeda dengan “tubuh-objek” .
Tubuh-subjek adalah
tubuh yang belum dikonseptualisasikan oleh pandangan-pandangan fisiologis dan
lain sebagainnya. Pada tubuh-subjek ini, ada kesatuan utuh antara tubuh dengan
jiwa (kesadaran) atau dengan kata lain, ada kesatuan utuh antara “ tubuh yang
menyadari” dan “ kesadaran yang menubuh”.
Gambling Addiction | JTG Hub
BalasHapusGambling addiction 부천 출장안마 is an uncontrollable urge 안양 출장안마 that drives your self 남양주 출장마사지 to become a pathological gambler. 이천 출장마사지 a game with 경주 출장안마 the urge to gamble. If the game isn't