Selasa, 03 April 2018

Kesehatan dan Kesejahteraan Bagi Masyarakat (SDGs)





Dalam sidang umum PBB tanggal 25 semptember 2015 di New York, secara resmi mengesahkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) sebagai kesepakatan pembangunan global, dan dalam sidang tersebut sekurangnya 193 kepala Negara hadir, termasuk Indonesia. Tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGS) berisi 17 goals diharapkan dapat menjawab ketertinggalan pembangunan negara-negara diseluruh dunia, baik negara maju maupun Negara berkembang. Salah satu tujuannya adalah kesehatan (good health and well being) yang terdapat pada goals ke 3. Kesehatan merupakan kata yang sudah tidak asing lagi didengar maupun diucapkan, dimana kesehatan ini sudah dijelaskan dalam ilmu pengetahuan atau sains maupun dalam ajaran islam. Semua orang pasti menginginkan sehat, karena apabila tubuh kita sehat kita akan dapat memenuhi dan menjalankan kegiatan sehari-hari dengan baik. Selain itu kesehatan juga sangat memiliki peranan yang penting untuk menunjang kesejahteraan suatu negara, baik itu kesejahteraan individu maupun kesejahteraan kelompok. Jika tingkat kesehatan masyarakat disuatu Negara tinggi maka persentase kesejahteraan Negara tersebut dapat dikatakan tinggi pula. Kesehatan adalah hal penting yang harus dijaga oleh manusia agar tujuan dari pembangunan berkelanjutan (SDGs) dapat terlaksana dengan baik. Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang kesehatan, terlebih dahulu kita mengetahui kesehatan itu apa dan bagaimana cara sains dan islam memandang kesehatan tersebut.
Kesehatan menurut UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan, sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang hidup produktif secara social dan ekonomis. WHO juga mendefinisikan kesehatan sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan social kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Adapun kesehatan menurut para ahli kesehatan, salah satunya menurut Pepkins kesehatan adalah sebuah keadaan yang seimbang dan dinamis dari badan dan fungsi-fungsinya sebagai hasil penyesuaian terhadap kekuatan-kekuatan yang cenderung mengganggunya. Kesehatan merupakan hal mendasar yang harus diperhatikan oleh pemerintah, karena salah satu indicator terpenting yang mempengaruhi tingkat kesehatan dan kesejahteraan ialah peran pemerintah itu sendiri, bagaimana cara pemerintah mengatasi dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakatnya. Pemerintah hendaknya melakukan berbagai upaya agar tingkat kesehatan dan kesejahteraan sosial masyarakatnya merata. Sehingga baik itu masyarakat dengan ekonomi kelas menengah keatas maupun ekonomi kelas menengah kebawah sama-sama memperoleh pelayanan kesehatan yang layak. Pemerintah hendaknya melakukan berbagai program agar tingkat kesehatan masyarakat tinggi. Salah satu program yang harus dilakukan oleh pemerintah salah satunya ialah sosialisasi pola hidup sehat, karena pola hidup sangat mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat. Kita tidak bisa menutup mata bahwa pola hidup memiliki andil yang besar dalam perealisasian kesehatan yang tinggi bagi masyarakat, jika pola hidup seseorang bersih dan sehat maka dapat dipastikan pula bahwa besar kemungkinan seseorang tersebut memiliki tingkat kesehatan yang tinggi pula, begitupun sebaliknya jika seseorang memiliki pola hidup yang tidak teratur, kotor, dan tidak sehat maka besar kemungkinan seseorang akan terkena penyakit dan tingkat kesehatannya rendah.  Selain melakukan sosialisasi, pemerintah juga hendaknya melakukan upaya peminimalisiran terhadap kemiskinan dan kelaparan, karena kelaparan juga merupakan salah satu factor yang menghambat kesehatan masyarakat. Kelaparan menyebabkan masyarakat tidak memperoleh makanan bergizi yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga tubuh mudah terserang penyakit dan menjadi lemah. Oleh karena itu pemerintah hendaknya melakukan atau menyelenggarakan program yang memberantas kemiskinan dan kelaparan dan melakukan sosialisasi hidup sehat baik didaerah perkotaan maupun didaerah terpencil guna meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan social masyarakat.
Dalam islam kesehatan juga dijelaskan sangat terperinci, dimana ummat islam diharuskan untuk memperhatikan kesehatannya dengan cara menjaga kebersihan badan ataupun kebersihan lingkungan sebab kebersihan adalah pangkal dari kesehatan, itu sebabnya islam sangat melarang pola hidup yang mengabaikan kebersihan seperti buang kotoran dan sampah sembarangan, kencing digenangan air dan sejenisnya. Majelis ulama Indonesia dalam musyawarah nasional pada tahun 1983 mengungkapkan bahwa kesehatan ialah suatu ketahanan jasmani, rohani, dan social yang dipunyai oleh manusia sebagai karunia dari Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan ajaran-Nya. Islam menaruh perhatian besar terhadap dunia kesehatan, karena kesehatan merupakan modal utama dalam bekerja, beribadah, dan melaksanakan aktivitas lainnya. Ajaran islam selalu menekankan agar setiap orang memakan makanan yang baik dan halal. Hal ini menunjukkan apresiasi islam dalam kesehatan, karena makanan merupakan merupakan factor yang menentukan sehat atau tidaknya seseorang. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah : 168 yang artinya : “wahai sekalian manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dibumi. Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang kami rezekikan kepadamu.” (Q.S Al-Baqarah ; 168). Islam memberi solusi hidup sehat dengan cara menjaga kebersihan, memakan makanan yang halal dan baik, dan menjaga pola hidup bersih dan sehat.
Islam menetapkan tujuan pokoknya adalah untuk memelihara, agama, jiwa , akal, jasmani, harta, dan keturunan. Pada enam tujuan pokok islam terdapat tiga hal yang berkaitan dengan kesehatan yaitu jiwa, akal, dan jasmani hal ini selaras dengan definisi kesehatan menurut WHO (World Healty Organization). Islam mengajarkan memelihara jiwa dengan beribadah, tidak melakukan maksiat karena jika jiwanya bersih maka moralitasnya pun akan baik, selain memelihara jiwa islam juga memelihara jasmani dengan memerintahkan manusia menggunakan untuk membersihkan badan atau bertaharoh baik dari hadas kecil maupun hadas besar.
Solusi untuk meningkatkan kesehatan yang ditawarkan menurut prespektif  ilmu pengetahuan (sains) dengan prespektif islam tidak jauh berbeda, dimana ilmu pengetahuan diperkuat oleh islam. Antara ilmu pengetahuan dengan islam memiliki hubungan yang cukup kuat. Ilmu pengetahuan memberi solusi dalam meningkatkan kesehatan dengan cara meningkatkan peran pemerintah seperti melakukan sosialisasi pola hidup sehat, memberantas kelaparan dan kekurangan gizi yang berdampak bagi kesehatan, meratakan pelayanan kesehatan baik bagi masyarakat ekonomi menengah keatas maupun masyarakat ekonomi menengah kebawah. Solusi yang ditawarkan oleh ilmu pengetahuan (sains) diperkuat oleh islam dengan mengambil dalil yang kuat dari al-qur’an maupun al-hadist, seperti yang dijelaskan dalam qur’an surah Al-Baqarah ayat 168 yaitu pola hidup sehat dengan mengkomsumsi makanan baik dan halal, karena makanan yang dikomsumsi oleh seseorang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan oleh orang tersebut. Selain mengkomsumsi makan yang  halal dan baik islam mengajarkan tata cara menjaga kebersihan tubuh dan pakaian yang dijelaskan dalam  ilmu fiqih atau yang disebut dengan ilmu tharah. Dengan demikian untuk mewujudkan goals ketiga dari SDGs maka diperlukan peran pemerintah dan kesadaran dari masyarakat suatu Negara tersebut, karena pembangunan disuatu Negara dapat terlaksana dengan baik apabila pemerintah memiliki peranan yang besar dan rakyat dari Negara tesebut mendukung secara menyeluruh pembangunan yang dilakukan oleh aparat pemerintahan agar usaha pemerintah dan masyarakat memiliki peranan yang seimbang dalam mewujudkan goals ketiga dari tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs)  pada tahun 2015-2030 terlaksana dengan baik.




Daftar Pustaka
Q.S Al-Baqarah 168
https://id.m.wikipedia.org>wiki>kesehatan
pdf Dra.Ermalena-Indikator Kesehatan SDGs






1 komentar:

 
Ni'matul Maola Blogger Template by Ipietoon Blogger Template