Dalam sidang umum PBB tanggal 25 semptember 2015 di New York,
secara resmi mengesahkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) sebagai kesepakatan
pembangunan global, dan dalam sidang tersebut sekurangnya 193 kepala Negara
hadir, termasuk Indonesia. Tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGS) berisi 17
goals diharapkan dapat menjawab ketertinggalan pembangunan negara-negara
diseluruh dunia, baik negara maju maupun Negara berkembang. Salah satu
tujuannya adalah kesehatan (good health and well being) yang
terdapat pada goals ke 3. Kesehatan merupakan kata yang sudah tidak asing lagi
didengar maupun diucapkan, dimana kesehatan ini sudah dijelaskan dalam ilmu
pengetahuan atau sains maupun dalam ajaran islam. Semua orang pasti
menginginkan sehat, karena apabila tubuh kita sehat kita akan dapat memenuhi
dan menjalankan kegiatan sehari-hari dengan baik. Selain itu kesehatan juga
sangat memiliki peranan yang penting untuk menunjang kesejahteraan suatu negara,
baik itu kesejahteraan individu maupun kesejahteraan kelompok. Jika tingkat
kesehatan masyarakat disuatu Negara tinggi maka persentase kesejahteraan Negara
tersebut dapat dikatakan tinggi pula. Kesehatan adalah hal penting yang harus
dijaga oleh manusia agar tujuan dari pembangunan berkelanjutan (SDGs) dapat
terlaksana dengan baik. Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang kesehatan, terlebih
dahulu kita mengetahui kesehatan itu apa dan bagaimana cara sains dan islam
memandang kesehatan tersebut.
Kesehatan menurut UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan, sehat
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang hidup produktif
secara social dan ekonomis. WHO juga mendefinisikan kesehatan sebagai suatu
keadaan fisik, mental, dan social kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan
penyakit atau kelemahan. Adapun kesehatan menurut para ahli kesehatan, salah
satunya menurut Pepkins kesehatan adalah sebuah keadaan yang seimbang
dan dinamis dari badan dan fungsi-fungsinya sebagai hasil penyesuaian terhadap
kekuatan-kekuatan yang cenderung mengganggunya. Kesehatan merupakan hal
mendasar yang harus diperhatikan oleh pemerintah, karena salah satu indicator terpenting
yang mempengaruhi tingkat kesehatan dan kesejahteraan ialah peran pemerintah
itu sendiri, bagaimana cara pemerintah mengatasi dan meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan masyarakatnya. Pemerintah hendaknya melakukan berbagai upaya agar
tingkat kesehatan dan kesejahteraan sosial masyarakatnya merata. Sehingga baik
itu masyarakat dengan ekonomi kelas menengah keatas maupun ekonomi kelas
menengah kebawah sama-sama memperoleh pelayanan kesehatan yang layak. Pemerintah
hendaknya melakukan berbagai program agar tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
Salah satu program yang harus dilakukan oleh pemerintah salah satunya ialah
sosialisasi pola hidup sehat, karena pola hidup sangat mempengaruhi tingkat
kesehatan masyarakat. Kita tidak bisa menutup mata bahwa pola hidup memiliki
andil yang besar dalam perealisasian kesehatan yang tinggi bagi masyarakat,
jika pola hidup seseorang bersih dan sehat maka dapat dipastikan pula bahwa
besar kemungkinan seseorang tersebut memiliki tingkat kesehatan yang tinggi
pula, begitupun sebaliknya jika seseorang memiliki pola hidup yang tidak
teratur, kotor, dan tidak sehat maka besar kemungkinan seseorang akan terkena
penyakit dan tingkat kesehatannya rendah. Selain melakukan sosialisasi, pemerintah juga
hendaknya melakukan upaya peminimalisiran terhadap kemiskinan dan kelaparan,
karena kelaparan juga merupakan salah satu factor yang menghambat kesehatan
masyarakat. Kelaparan menyebabkan masyarakat tidak memperoleh makanan bergizi
yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga tubuh mudah terserang penyakit dan menjadi lemah.
Oleh karena itu pemerintah hendaknya melakukan atau menyelenggarakan program
yang memberantas kemiskinan dan kelaparan dan melakukan sosialisasi hidup sehat
baik didaerah perkotaan maupun didaerah terpencil guna meningkatkan kesehatan
dan kesejahteraan social masyarakat.
Dalam islam kesehatan juga dijelaskan sangat terperinci, dimana
ummat islam diharuskan untuk memperhatikan kesehatannya dengan cara menjaga
kebersihan badan ataupun kebersihan lingkungan sebab kebersihan adalah pangkal
dari kesehatan, itu sebabnya islam sangat melarang pola hidup yang mengabaikan
kebersihan seperti buang kotoran dan sampah sembarangan, kencing digenangan air
dan sejenisnya. Majelis ulama Indonesia dalam musyawarah nasional pada tahun
1983 mengungkapkan bahwa kesehatan ialah suatu ketahanan jasmani, rohani, dan
social yang dipunyai oleh manusia sebagai karunia dari Allah yang wajib
disyukuri dengan mengamalkan ajaran-Nya. Islam menaruh perhatian besar terhadap
dunia kesehatan, karena kesehatan merupakan modal utama dalam bekerja,
beribadah, dan melaksanakan aktivitas lainnya. Ajaran islam selalu menekankan
agar setiap orang memakan makanan yang baik dan halal. Hal ini menunjukkan
apresiasi islam dalam kesehatan, karena makanan merupakan merupakan factor yang
menentukan sehat atau tidaknya seseorang. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S
Al-Baqarah : 168 yang artinya : “wahai sekalian manusia, makanlah makanan yang
halal lagi baik dari apa yang terdapat dibumi. Wahai orang-orang yang beriman,
makanlah dari apa-apa yang kami rezekikan kepadamu.” (Q.S Al-Baqarah ; 168).
Islam memberi solusi hidup sehat dengan cara menjaga kebersihan, memakan
makanan yang halal dan baik, dan menjaga pola hidup bersih dan sehat.
Islam menetapkan tujuan pokoknya adalah untuk memelihara, agama,
jiwa , akal, jasmani, harta, dan keturunan. Pada enam tujuan pokok islam
terdapat tiga hal yang berkaitan dengan kesehatan yaitu jiwa, akal, dan jasmani
hal ini selaras dengan definisi kesehatan menurut WHO (World Healty
Organization). Islam mengajarkan memelihara jiwa dengan beribadah, tidak
melakukan maksiat karena jika jiwanya bersih maka moralitasnya pun akan baik,
selain memelihara jiwa islam juga memelihara jasmani dengan memerintahkan
manusia menggunakan untuk membersihkan badan atau bertaharoh baik dari hadas
kecil maupun hadas besar.
Solusi untuk meningkatkan kesehatan yang ditawarkan menurut prespektif
ilmu pengetahuan (sains) dengan
prespektif islam tidak jauh berbeda, dimana ilmu pengetahuan diperkuat oleh
islam. Antara ilmu pengetahuan dengan islam memiliki hubungan yang cukup kuat.
Ilmu pengetahuan memberi solusi dalam meningkatkan kesehatan dengan cara
meningkatkan peran pemerintah seperti melakukan sosialisasi pola hidup sehat,
memberantas kelaparan dan kekurangan gizi yang berdampak bagi kesehatan,
meratakan pelayanan kesehatan baik bagi masyarakat ekonomi menengah keatas
maupun masyarakat ekonomi menengah kebawah. Solusi yang ditawarkan oleh ilmu
pengetahuan (sains) diperkuat oleh islam dengan mengambil dalil yang kuat dari
al-qur’an maupun al-hadist, seperti yang dijelaskan dalam qur’an surah
Al-Baqarah ayat 168 yaitu pola hidup sehat dengan mengkomsumsi makanan baik dan
halal, karena makanan yang dikomsumsi oleh seseorang dapat mempengaruhi tingkat
kesehatan oleh orang tersebut. Selain mengkomsumsi makan yang halal dan baik islam mengajarkan tata cara
menjaga kebersihan tubuh dan pakaian yang dijelaskan dalam ilmu fiqih atau yang disebut dengan ilmu
tharah. Dengan demikian untuk mewujudkan goals ketiga dari SDGs maka diperlukan
peran pemerintah dan kesadaran dari masyarakat suatu Negara tersebut, karena
pembangunan disuatu Negara dapat terlaksana dengan baik apabila pemerintah
memiliki peranan yang besar dan rakyat dari Negara tesebut mendukung secara
menyeluruh pembangunan yang dilakukan oleh aparat pemerintahan agar usaha
pemerintah dan masyarakat memiliki peranan yang seimbang dalam mewujudkan goals
ketiga dari tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2015-2030 terlaksana dengan baik.
Daftar Pustaka
Q.S
Al-Baqarah 168
https://id.m.wikipedia.org>wiki>kesehatan
pdf
Dra.Ermalena-Indikator Kesehatan SDGs
sangat bermanfaat!!
BalasHapus